Jumat, 11 November 2016

laporan praktikum kultur jaringan pengenalan alat dan fungsinya

KEMENTRIAN RISET DAN TEKNOLOGI
PERGURUAN TINGGI
POLITEKNIK NEGERI JEMBER
JURUSAN PRODUKSI PERTANIAN
PRODI PRODUKSI TANAMAN HORTIKULTURA

 

LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM
KULTUR JARINGAN
           
Acara Praktikum         : Mengenal Alat dan ruang Laboratorium kultur jaringan
Tujuan                         : Mengetahui letak ruang dan alat-alat lab kultur jaringan beserta fungsinya
Nama praktikan          : Risqi Sofi Hidayati    (A31150104)
Program Studi             : Produksi Tanaman Hortikultura       
Golongan                    : A
                                                     
POLITEKNIK NEGERI JEMBER
PRODUKSI PERTANIAN-PRODUKSI TANAMAN HORTIKULTURA


Tempat                        : Lab Kultur Jaringan Politeknik Negeri Jember
Pengampu                   : Dr. Ir Kasutjianingati, M.Si
                                     Vega Kartika, S.P, M.Sc
                                     Sepdian Luri Armono, S.ST, M.Sc
Teknisi                         : Suseno Adi Nugroho
                                     Ardika


PRODUKSI PERTANIAN-PRODUKSI TANAMAN HORTIKUTURA
POLITEKNIK NEGERI JEMBER
TAHUN 2015



                       
 BAB I
PENDAHULUAN

1.1  latar belakang
Kultur jaringan merupakan salah satu cara perbanyakan tanaman secara vegetatif. Kultur jaringan merupakan teknik perbanyakan tanaman dengan cara mengisolasi bagian tanaman seperti daun, mata tunas, serta menumbuhkan bagian-bagian tersebut dalam media buatan secara aseptik yang kaya nutrisi dan zat pengatur tumbuh dalam wadah tertutup yang tembus cahaya sehingga bagian tanaman dapat memperbanyak diri dan bergenerasi menjadi tanaman lengkapMetode kultur jaringan dikembangkan untuk membantu memperbanyak tanaman, khususnya untuk tanaman yang sulit dikembangbiakkan secara generatif. Bibit yang dihasilkan dari kultur jaringan mempunyai beberapa keunggulan, antara lain: mempunyai sifat yang identik dengan induknya, dapat diperbanyak dalam jumlah yang besar sehingga tidak terlalu membutuhkan tempat yang luas, mampu menghasilkan bibit dengan jumlah besar dalam waktu yang singkat, kesehatan dan mutu bibit lebih terjamin, kecepatan tumbuh bibit lebih cepat dibandingkan dengan perbanyakan konvensional
Alat-alat yang digunakan dalam kultur jaringan yaitu sebagai berikut; Botol kultur , Cawan Petri , Oven ,Tabung reaksi, Autoclave , Bunsen, Erlenmeyer,Pinset,Neraca Analitik,Pipet,Hot plate,Lamina air flow,scapel,labu ukur. Alat dan bahan yang digunakan dalam kegiatan di laboratorium memerlukan perlakuan khusus sesuai sifat dan karakteristik masing-masing.Perlakuan yang salah dalam membawa, menggunakan dan menyimpan alat dan bahan di Laboratorium dapat menyebabkan kerusakan alat dan bahan, terjadinya kecelakaan kerja serta dapat menimbulkan penyakit.
menggunakan alat sesuai petunjuk penggunaan, menjaga kebersihan alat, dan menyimpan alat.Berdasarkan uraian sebelumnya maka perlu adanya pengetahuan tentang berbagai peralatan yang digunakan dalam kultur jaringan.

1.2  Tujuan praktikum
1.      Mahasiswa mengenal dan mengetahui alat-alat kultur jaringan beserta fungsinya.
2.      Mahasiswa dapat mengetahui pembagian letak ruang laboratorium kultur jaringan sesuai fungsinya.


BAB II
METODOLOGI

2.1    tempat dan waktu praktikum
praktikum ini dilakukan pada hari senin, tanggal 20 september 2016 di Laboratorium Kultur Jaringan, Politeknik Negeri Jember.

2.2  alat dan bahan
alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum Pengenalan Alat Kultur Jaringan adalah : botol kultur, beker glass, erlenmeyer, gelas ukur, botol stock, cawan petri, pipet ukur, karet penyedot, pipet makro, pipet mikro, pipet tetes, digital pH, lampu bunsen, pinset, pisau/scapel, gunting, botol semprot, hor plate, stir plate, shaker, kompor, destilasi unit, LAF.

2.3  prosedur kerja
1.      menyiapkan alat yang akan digunakan dalam praktikum ini
2.      mengamati alat kultur jaringan beserta fungsinya
3.      mengambil/mengabadikan gambar



BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1              Pembahasan
Dalam praktikum kultur jaringan alat  yang digunakan terdiri atas: ; Botol kultur , Cawan Petri , Oven ,Tabung reaksi, Autoclave , Bunsen, Erlenmeyer, Pinset, Neraca Analitik, Pipet, Hol plate, Laminar air flow, scapel, labu ukur. Botol kultur merupakan tempat untuk menkulturkan atau menanam eksplan. Cawan petridish adalah sebuah wadah yang bentuknya bundar dan terbuat dari plastik atau kaca yang digunakan untuk membiakkan sel.
Cawan Petridish  selalu berpasangan, yang ukurannya agak kecil sebagai wadah dan yang lebih besar merupakan tutupnya. Alat ini digunakan sebagai wadah untuk penyelidikan tropi dan juga untuk mengkultur bakterikhamirspora, atau biji-bijian. Cawan Petridish plastik dapat dimusnahkan setelah sekali pakai untuk kultur bakteri,terbuat dari kaca atau plastik yang berbentuk silider, yang digunakan untuk membiakan bakteri. Selain itu fungsi dari cawan petridish adalah sebagai media perkembangan mikroorganisme
Oven adalah salah satu mesin yang digunakan sebagai mesin pengering berbagai komoditas bahan, dilengkapi dengan alat kontrol suhu otomatis, sehingga suhu pengeringan dapat diatur dan dikendalikan secara otomatis.Tabung reaksi berfungsi untuk mengukur larutan dan menambahkan. Autoclave adalah salah satu jenis pressure vessel yang berfungsi untuk menampung udara panas bertekanan.Autoclave digunakan untuk mensterilkan alat-alat bioteknologi seperti tipe-tube,mortar pestle, dan lain-lain. Bunsen digunakan untuk memanaskan atau mensterilkan. Erlenmeyer dan gelas ukur mempunyai fungsi sama yaitu sebagai menambah larutan. Pinset berfungsi sebagai untuk mengambil eksplan.
Neraca analitik Berfungsi untuk menimbang nutrisi yang akan diberikan pada media. Pipet ukur merupakan alat untuk memindahkan larutan dengan volume yang diketahui. Tersedia berbagai macam ukuran kapasitas pipet ukur, diantaranya pipet berukuran 1 ml, 5 ml dan 10 ml. Cara penggunaanya adalah cairan disedot dengan pipet ukur dengan bantuan filler sampai dengan volume yang diingini. Volume yang dipindahkan dikeluarkan menikuti skala yang tersedia (dilihat bahwa skala harus tepat sejajar dengan mensikus cekung cairan) dengan cara menyamakan tekananfiller dengan udara sekitar.tu. Hotplate adalah suatu alat yang berfungsi untuk homogen dan juga untuk pemanas.Hotplate juga merupakan alat untuk mencampur dan memasak media kultur.Hotplate digunakan untuk memasak segala macam bahan nutrisi dengan melibatkan pengaduk dan pemanas.Pengadukan dan pemanas yang dihasilkan oleh alat ini bersumber pada energi listrik. Besarnya kecepatan pengaduk dan pemanasan dapat diatur berdasarkan keperluan
Laminar air flow adalah suatu alat yang digunakan dalam pekerjaan : persiapan bahan tanaman, penanaman, dan pemindahan tanaman dari sutu botol ke botol yang lain dalam kultur jaringan. Alat ini disebut Laminar Air Flow Cabinet, karena meniupkan udara steril secara kontinue melewati tempat kerja sehingga tempat kerja bebas dari, debu dan spora-spora yang mungkin jatuh kedalam media, waktu pelaksanaan penanaman. Aliran udara berasal dari udara ruangan yang ditarik ke dalam alat melalui filter pertama, yang kemudian ditiupkan keluar melalui filter yang sangat halus disebut HEPA (High efficiency Particulate Air FilterI), dengan menggunakan blower. Fungsi laminar air flow iniI untuk menanam eksplan ke dalam botol dalam kondisi steril atau melakukan sub kultur yang dilengkapi dengan blower dan lampu UV
Scapel adalah alat yang berbentuk catter berfungsi sebagai pemotong atau menyayat. Alat-alat yang digunakan harus dalam keadaan steril. Karena kondisi yang steril akan menentukan berhasil tidaknya suatu kegiatan kultur jaringan. Karena jika kondisinya tidak steril, maka akan mudah terkena kontaminasi sehingga kemampuan totipotensi sel akan terhambat. Totipotensi sel yaitu kemampuan setiap seltumbuhan untuk menjadi individu yang sempurna.



Daftar Pustaka