KEMENTRIAN
RISET DAN TEKNOLOGI
PERGURUAN TINGGI
POLITEKNIK NEGERI JEMBER
JURUSAN PRODUKSI PERTANIAN
PRODI PRODUKSI TANAMAN
HORTIKULTURA
LAPORAN KEGIATAN
PRAKTIKUM
KULTUR JARINGAN
Acara
Praktikum : Mengenal Alat dan ruang Laboratorium kultur jaringan
Tujuan : Mengetahui letak ruang dan alat-alat lab kultur jaringan beserta fungsinya
Nama praktikan : Risqi Sofi Hidayati (A31150104)
Program Studi : Produksi Tanaman Hortikultura
Golongan : A
POLITEKNIK NEGERI JEMBER
PRODUKSI PERTANIAN-PRODUKSI TANAMAN
HORTIKULTURA
Tempat : Lab Kultur Jaringan Politeknik Negeri Jember
Pengampu : Dr. Ir Kasutjianingati, M.Si
Vega Kartika, S.P, M.Sc
Sepdian Luri Armono, S.ST, M.Sc
Teknisi :
Suseno Adi Nugroho
Ardika
PRODUKSI PERTANIAN-PRODUKSI TANAMAN
HORTIKUTURA
POLITEKNIK NEGERI JEMBER
TAHUN 2015
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 latar belakang
Kultur
jaringan merupakan salah satu cara perbanyakan tanaman secara vegetatif. Kultur
jaringan merupakan teknik perbanyakan tanaman dengan cara mengisolasi bagian
tanaman seperti daun, mata tunas, serta menumbuhkan bagian-bagian tersebut
dalam media buatan secara aseptik yang kaya nutrisi dan zat pengatur tumbuh
dalam wadah tertutup yang tembus cahaya sehingga bagian tanaman dapat
memperbanyak diri dan bergenerasi menjadi tanaman lengkapMetode kultur jaringan
dikembangkan untuk membantu memperbanyak tanaman, khususnya untuk tanaman yang
sulit dikembangbiakkan secara generatif. Bibit yang dihasilkan dari kultur
jaringan mempunyai beberapa keunggulan, antara lain: mempunyai sifat yang
identik dengan induknya, dapat diperbanyak dalam jumlah yang besar sehingga
tidak terlalu membutuhkan tempat yang luas, mampu menghasilkan bibit dengan
jumlah besar dalam waktu yang singkat, kesehatan dan mutu bibit lebih terjamin,
kecepatan tumbuh bibit lebih cepat dibandingkan dengan perbanyakan konvensional
Alat-alat
yang digunakan dalam kultur jaringan yaitu sebagai berikut; Botol kultur ,
Cawan Petri , Oven ,Tabung reaksi, Autoclave , Bunsen, Erlenmeyer,Pinset,Neraca
Analitik,Pipet,Hot plate,Lamina air flow,scapel,labu ukur. Alat dan bahan yang
digunakan dalam kegiatan di laboratorium memerlukan perlakuan khusus sesuai
sifat dan karakteristik masing-masing.Perlakuan yang salah dalam membawa,
menggunakan dan menyimpan alat dan bahan di Laboratorium dapat menyebabkan
kerusakan alat dan bahan, terjadinya kecelakaan kerja serta dapat menimbulkan
penyakit.
menggunakan
alat sesuai petunjuk penggunaan, menjaga kebersihan alat, dan menyimpan
alat.Berdasarkan uraian sebelumnya maka perlu adanya pengetahuan tentang
berbagai peralatan yang digunakan dalam kultur jaringan.
1.2 Tujuan praktikum
1.
Mahasiswa mengenal dan mengetahui
alat-alat kultur jaringan beserta fungsinya.
2.
Mahasiswa dapat mengetahui pembagian
letak ruang laboratorium kultur jaringan sesuai fungsinya.
BAB II
METODOLOGI
2.1
tempat
dan waktu praktikum
praktikum ini
dilakukan pada hari senin, tanggal 20 september 2016 di Laboratorium Kultur
Jaringan, Politeknik Negeri Jember.
2.2 alat dan bahan
alat dan bahan
yang digunakan dalam praktikum Pengenalan Alat Kultur Jaringan adalah : botol
kultur, beker glass, erlenmeyer, gelas ukur, botol stock, cawan petri, pipet
ukur, karet penyedot, pipet makro, pipet mikro, pipet tetes, digital pH, lampu
bunsen, pinset, pisau/scapel, gunting, botol semprot, hor plate, stir plate,
shaker, kompor, destilasi unit, LAF.
2.3 prosedur kerja
1. menyiapkan
alat yang akan digunakan dalam praktikum ini
2. mengamati
alat kultur jaringan beserta fungsinya
3. mengambil/mengabadikan
gambar
BAB III
HASIL DAN
PEMBAHASAN
3.1
Pembahasan
Dalam praktikum
kultur jaringan alat yang digunakan terdiri atas: ; Botol kultur , Cawan
Petri , Oven ,Tabung reaksi, Autoclave , Bunsen, Erlenmeyer, Pinset, Neraca
Analitik, Pipet, Hol plate, Laminar air flow, scapel, labu ukur. Botol kultur
merupakan tempat untuk menkulturkan atau menanam eksplan. Cawan petridish
adalah sebuah wadah yang bentuknya bundar dan terbuat dari plastik atau kaca yang digunakan untuk membiakkan sel.
Cawan Petridish
selalu berpasangan, yang ukurannya agak kecil sebagai wadah dan yang lebih
besar merupakan tutupnya. Alat ini digunakan sebagai wadah untuk penyelidikan tropi dan juga untuk mengkultur bakteri, khamir, spora, atau biji-bijian. Cawan Petridish plastik dapat dimusnahkan
setelah sekali pakai untuk kultur bakteri,terbuat dari kaca atau plastik yang
berbentuk silider, yang digunakan untuk membiakan bakteri. Selain itu fungsi
dari cawan petridish adalah sebagai media perkembangan mikroorganisme
Oven adalah salah satu mesin yang digunakan
sebagai mesin pengering berbagai komoditas bahan, dilengkapi dengan alat
kontrol suhu otomatis, sehingga suhu pengeringan dapat diatur dan dikendalikan
secara otomatis.Tabung reaksi berfungsi untuk mengukur larutan dan menambahkan.
Autoclave adalah salah satu jenis pressure vessel yang berfungsi untuk
menampung udara panas bertekanan.Autoclave digunakan untuk mensterilkan alat-alat
bioteknologi seperti tip, e-tube,mortar pestle,
dan lain-lain. Bunsen digunakan untuk memanaskan atau mensterilkan. Erlenmeyer
dan gelas ukur mempunyai fungsi sama yaitu sebagai menambah larutan. Pinset
berfungsi sebagai untuk mengambil eksplan.
Neraca analitik Berfungsi untuk menimbang nutrisi yang
akan diberikan pada media. Pipet ukur merupakan alat untuk memindahkan larutan
dengan volume yang diketahui. Tersedia berbagai macam ukuran kapasitas pipet
ukur, diantaranya pipet berukuran 1 ml, 5 ml dan 10 ml. Cara penggunaanya
adalah cairan disedot dengan pipet ukur dengan bantuan filler sampai
dengan volume yang diingini. Volume yang dipindahkan dikeluarkan menikuti skala
yang tersedia (dilihat bahwa skala harus tepat sejajar dengan mensikus cekung cairan)
dengan cara menyamakan tekananfiller dengan udara sekitar.tu. Hotplate adalah suatu alat yang
berfungsi untuk homogen dan juga untuk pemanas.Hotplate juga merupakan alat
untuk mencampur dan memasak media kultur.Hotplate digunakan untuk memasak segala
macam bahan nutrisi dengan melibatkan pengaduk dan pemanas.Pengadukan dan
pemanas yang dihasilkan oleh alat ini bersumber pada energi listrik. Besarnya
kecepatan pengaduk dan pemanasan dapat diatur berdasarkan keperluan
Laminar air flow adalah suatu alat yang digunakan
dalam pekerjaan : persiapan bahan tanaman, penanaman, dan pemindahan tanaman
dari sutu botol ke botol yang lain dalam kultur jaringan. Alat ini disebut
Laminar Air Flow Cabinet, karena meniupkan udara steril secara kontinue
melewati tempat kerja sehingga tempat kerja bebas dari, debu dan spora-spora
yang mungkin jatuh kedalam media, waktu pelaksanaan penanaman. Aliran udara
berasal dari udara ruangan yang ditarik ke dalam alat melalui filter pertama,
yang kemudian ditiupkan keluar melalui filter yang sangat halus disebut HEPA
(High efficiency Particulate Air FilterI), dengan menggunakan blower. Fungsi
laminar air flow iniI untuk menanam eksplan ke dalam botol dalam kondisi steril
atau melakukan sub kultur yang dilengkapi dengan blower dan
lampu UV
Scapel adalah alat yang berbentuk catter berfungsi
sebagai pemotong atau menyayat. Alat-alat yang digunakan harus dalam keadaan
steril. Karena kondisi yang steril akan menentukan berhasil tidaknya suatu
kegiatan kultur jaringan. Karena jika kondisinya tidak steril, maka akan mudah
terkena kontaminasi sehingga kemampuan totipotensi sel akan terhambat.
Totipotensi sel yaitu kemampuan setiap seltumbuhan untuk menjadi
individu yang sempurna.
Daftar Pustaka