Kekurangan air akan mengganggu
aktifitas fisiologis maupun morfologis, sehingga mengakibatkan terhentinya
pertumbuhan. Defisiensi air yang terus menerus akan menyebabkan perubahan
irreversibel (tidak dapat balik) dan pada gilirannya tanaman akan mati (Haryati,
2008).
Respon tanaman terhadap stres air sangat ditentukan oleh tingkat stres
yang dialami dan fase pertumbuhan tanaman saat mengalami cekaman. Respon tanaman
yang mengalami cekaman kekeringan mencakup perubahan ditingkat seluler dan
molekuler seperti perubahan pada pertumbuhan tanaman, volume sel menjadi lebih
kecil, penurunan luas daun, daun menjadi tebal,adanya rambut pada daun,
peningakatan ratio akar-tajuk, sensitivitas stomata, penurunan
lajufotosintesis, perubahan metabolisme karbon dan nitrogen, perubahan produksi
aktivitas enzim danhormon, serta perubahan ekspresi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar