LAPORAN FISIOLOGI TUMBUHAN
tentang
Defisiensi Unsur Hara (N, P, dan K)
Oleh
kelompok 4
Riskya
Pradita D R ( A31150030 )
Deni
Darmawan ( A31150098 )
Risqi
Sofi Hidayati ( A31150104 )
Dewi
Masruroh ( A31150360 )
Aditya
Rahman ( A31150613 )
POLITEKNIK
NEGERI JEMBER
2016
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Unsure hara merupakan
komponen penting dalam pertumbuhan tanaman,unsur hara banyak tersdia di alam,
sehingga tumbuhan bisamemanfaatkan untuk kebutuhan metabolismnya. Tetapi ketersediaan unsur hara di beberapa
tempat tidak sama, ada yang berkecukupan sehingga pertumbuhannya baik namun ada
yang kekurangan sehingga pertumbuhannya menjadi terhambat. Kebutuhan tanaman
akan unsur hara berbeda-beda tergantung pada umur, jenis tanaman, dan kebutuhan
tanaman itu sendiri.
.
Defisiensi unsur hara sangat berpengaruh
perkembangan dan tipe pertumbuhan perakaran tanaman. Defisiensi unsur hara
tidak secara langsung menimbulkan gejala defisien. Kalau terjadi kekurangan
unsur hara maka proses-proses metabolisme tanaman yang normal menjadi tidak
seimbang, sehingga terjadi akumulasi senyawa organik tertentu dan kekurangan
yang lainnya. Hal ini mengakibatkan kondisi tidak normal yang dikenal sebagai
“gejala” dan mempunyai hubungan yang definisit dengan kekurangan unsur hara.
Setiap
jenis unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman, tentunya memiliki fungsi,
kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Ketidakseimbangan unsur hara nitrogen, fosfor dan kalium akan
menyebabkan tanaman tidak dapat tumbuh dan berkembang secara secara optimal dan
mempengaruhi unsur hara yang lain. Selain itu juga merupakan pemborosan tenaga
dan biaya, sehingga tidak efisiensi dalam pertumbuhan tanaman.
1.2 Rumusan Masalah
1.
Bagaimana fungsi unsur hara makro
(N,P,K) terhadap pertumbuhan tanaman?
2.
Bagaimana pengaruh kekurangan unsur hara
makro (N,P,K)?
3.
Bagaimana pengaruh kelebihan unsur hara
makro (N,P,K) terhadap pertumbuhan tanaman?
1.3 Tujuan Pembahasan
1.
Mengetahui fungsi unsur hara makro
(N,P,K) terhadap pertumbuhan tanaman?
2.
Mengetahui pengaruh kekurangan unsur
hara makro (N,P,K)?
3.
Mengetahui pengaruh kelebihan unsur hara
makro (N,P,K) terhadap pertumbuhan tanaman?
BAB
II
TINJAUAN
PUSTAKA
Nitrogen (N)
Nitrogen diserap dalam bentuk NO3-
atau NH4+ dari larutantanah. Sumber N tidak diperoleh dari batuan dan mineral
tapi berasal darihasil pelapukan bahan organik, dari udara dari fiksasi N
olehmikroorganisme baik yang bersimbiosa dengan akar tanaman leguminosaseperti
rhizobium atau tidak seperti bakteri Azotobacter dan Clostridium.Sumber lain
nitrogen di dalam tanah adalah melalui air hujan dan melaluipenambahan pupuk
buatan seperti Urea atau ZA.Nitrogen di dalam tanaman merupakan unsur yang
sangat pentinguntuk pembentukan protein, daun-daunan dan berbagai
persenyawaanorganik lainnya. Nitrogen ditinjau dari berbagai sudut,
mempunyaipengaruh positif sebagai berikut :
a.Besar pengaruhnya dalam menaikkan potensi
pembentukan daun-daundan ranting.
b.Mempunyai pengaruh positif terhadap kadar protein
pada rumput dantanaman makanan ternak dan lainnya.
c.Pada berbagai tanaman gandum menaikkan kadar protein
pada butirgandum.Gejala kekurangan
unsur N dapat dilihat dimulai dari daunnya,warnanya
yang hijau agak kekuningan selanjutnya berubah menjadikuning.
Pada tanaman dewasa pertumbuhan yang
terhambat ini akanberpengaruh terhadap pembuahan sehingga buahnya tidak
sempurna,umumnya kecil dan cepat matang. Bila terjadi kelebihan N, tanaman
akantampak terlalu subur, ukuran daun akan menjadi lebih besar, batangmenjadi
lunak dan berair (sekulensi) sehingga mudah rebah dan mudah diserang penyakit.
Kelebihan juga dapat menyebabkan penundaanpembentukan
bunga.
Phospor ( P )
Unsur ini diserap dalam bentuk ion
H2PO4 , HPO4 dan PO4.Esensialitas dari unsur ini adalah:
a. Membentuk
dalam penyusunan senyawa ATP yaitu senyawa berenergitinggi yang dihasilkan
dalam proses respirasi siklus kreb sehinggatanaman dapat melakukan semua
aktifitas biokimianya sepertipembungaan, pembentukan sel, transpirasi,
transportasi danfotosintesus secara absorbsi.
b. Membentuk
senyawa fitin ( Ca-Mg-inositol-6P) yang terdapat dalambiji tepatnya dalam
endosperm untuk proses perkecambahan.
c. Membentuk
DNA dan RNA untuk pembentukan inti sel
d. Membentuk
senyawa fosfolipid yang berfungsi dalam mengaturmasuk keluarnya (permeabilitas)
zat-zat makanan didalam sel danmerupakan bahan dasar dari bagian sel.
Tanaman yang kekurangan posfor warna daunnya akan tampak tua dan
sering tampak mengkilap kemerahan. Tepi daun bercabang,dan batang terdapat warna merah ungu yang lambat laun berubahmenjadi
kuning. Kalau tanaman berbuah, buahnya kecil, tamapk jelek dan lekas matang.
Kalium ( K )
Elemen ini diserap dalam bentuk hampir pada semua
prosesmetabolisme tanaman, mulai dari proses penyerapan air, transpirasi,fotosintesis,
respirasi, sintesa enzim dan aktifitas enzim. Esensi unsur Kadalah sebagai
berikut:
a.
Kalium merupakan elemen yang higrokopis ( mudah
menyerap air) inimenyebabkan air banyak diserap didalam stomata, tekanan
osmotik naik, stomata membuka sehingga gas CO2 dapat masuk untuk
prosesfotosintesis.
b.
Kalium berperan sebagai aktifitas untuk semua kerja
enzim terutamapada sintesa protein.
Gejala kekurangan unsur K dapat ditunjukkan
dengan daun terlihatlebih tua, batang dan cabang lemah dan mudah rebah, muncul
warnakuning ditepi daun yang sudah tua yang akhirnya mengering dan rontok,daun
keriting dimulai daun yang paling tua, kematangan buah terhambat,ukuran buah
menjadi lebih kecil, buah mudah rontok. Kelebihan Kmenyebabkan penyerapan Ca
dan Mg terganggu. Pertumbuhan tanaman terhambat.
BAB III
METODOLOGI
3.1 Waktu dan Tempat
Praktikum di lakukan dimulai pada
tanggal 2 April 2016 sampai 16 Mei 2016, bertempat di Green House Lab Tanaman
Politeknik Negeri Jember.
3.2 Alat dan Bahan
Alat Bahan
1.Timba 1.Pasir
2.Ayakan 2.Air
3.Cangkul 3.Bibit
Padi
4. pot bunga plastik
5. penggaris
6. ATK
3.3.Langkah
Kerja
1.Siapkan alat dan bahan
2.Ayak pasir dengan ayakan
3.Kemudian masukan pasir ke dalam
timba sebanyak ¾ sebagai media tanam
4.Tanam bibit padi ke dalam
media,kemudian siram dengan air hingga jenuh (tanaman tergenang ±1 cm)
5.Lakukan pengamatan setiap satu
minggu sekali, kemudian beri pupuk dengan kriteria yang telah di tentukan
6. Amati gejala-gejala defisiensi tanaman
tersebut dan catat hasilnya
BAB IV
HASIL DAN
PEMBAHASAN
Tanaman
kekurangan N
Minggu pertama
Tanaman
|
Tinggi
tanaman
|
Jumlah
daun
|
Penampakan
fisik
|
1
|
36,5
cm
|
18
|
|
2
|
37
cm
|
26
|
|
3
|
31,5
cm
|
15
|
|
4
|
32
cm
|
21
|
|
5
|
36,5
cm
|
24
|
Minggu kedua
Tanaman
|
Tinggi
tanaman
|
Jumlah
daun
|
Penampakan
fisik
|
1
|
39,1
cm
|
21
|
Terdapat
daun kering berjumlah 4
Daun
kering seluruhnya dan daun kering ujung
|
2
|
39
cm
|
30
|
Terdapat
daun kering berjumlah 7
Daun
kering seluruhnya dan daun kering ujung
|
3
|
36,1
cm
|
24
|
Terdapat
daun kering berjumlah 5
Daun
kering seluruhnya dan daun kering ujung
|
4
|
46
cm
|
31
|
Terdapat
daun kering berjumlah 9
Daun
kering seluruhnya dan daun kering ujung
|
5
|
55,5
cm
|
29
|
Terdapat
daun kering berjumlah 7
Daun
kering seluruhnya dan daun kering ujung
|
Minggu ketiga
Tanaman
|
Tinggi
tanaman
|
Jumlah
daun
|
Penampakan
fisik
|
1
|
45,6
cm
|
18
|
Terdapat
daun kering berjumlah 3
Daun
kering seluruhnya dan daun kering ujung
|
2
|
46,7
cm
|
27
|
Terdapat
daun kering berjumlah 1
|
3
|
45,9
cm
|
22
|
Terdapat
daun kering berjumlah 2
|
4
|
54,5
cm
|
27
|
Terdapat
daun kering berjumlah 4
Daun
kering seluruhnya dan daun kering ujung
|
5
|
64,4
cm
|
34
|
Terdapat
daun kering berjumlah 7
Daun
kering seluruhnya dan daun kering ujung
|
Minggu keempat
Tanaman
|
Tinggi
tanaman
|
Jumlah
daun
|
Penampakan
fisik
|
1
|
55
cm
|
24
|
Terdapat
daun kering berjumlah 5
Daun
kering seluruhnya dan daun kering ujung
|
2
|
55
cm
|
43
|
Terdapat
daun kering berjumlah 7
Daun
kering seluruhnya dan daun kering ujung
|
3
|
50
cm
|
32
|
Terdapat
daun kering berjumlah 7
Daun
kering seluruhnya dan daun kering ujung
|
4
|
56,5
cm
|
25
|
Terdapat
daun kering berjumlah 3
|
5
|
77
cm
|
39
|
Terdapat
daun kering berjumlah 9
Daun
kering seluruhnya dan daun kering ujung
|
Tanaman
kekurangan P
Minggu pertama
Tanaman
|
Tinggi
tanaman
|
Jumlah
daun
|
Penampakan
fisik
|
1
|
|||
2
|
cm
|
||
3
|
cm
|
||
4
|
cm
|
||
5
|
cm
|
Minggu kedua
Tanaman
|
Tinggi
tanaman
|
Jumlah
daun
|
Penampakan
fisik
|
1
|
36
cm
|
29
|
Terdapat
daun kering berjumlah 1
Daun
kering pucuk 4
|
2
|
49,5
cm
|
51
|
Terdapat
daun kering berjumlah 2
Daun
kering pucuk 9
|
3
|
39
cm
|
50
|
Terdapat
daun kering berjumlah 6
|
4
|
52
cm
|
34
|
Terdapat
daun kering berjumlah 2
Daun
kering pucuk 4
|
5
|
54
cm
|
31
|
Terdapat
daun kering pucuk berjumlah 3
|
Minggu ketiga
Tanaman
|
Tinggi
tanaman
|
Jumlah
daun
|
Penampakan
fisik
|
1
|
61
|
31
|
Terdapat
daun kering berjumlah 1
Daun
kering pucuk 3
|
2
|
65
cm
|
47
|
Terdapat kering pucuk berjumlah 3
|
3
|
58,5
cm
|
49
|
Terdapat kering
pucuk berjumlah 3
|
4
|
80
cm
|
37
|
Terdapat
daun kering berjumlah 3
Daun
pucuk 1
|
5
|
79
cm
|
36
|
Terdapat
daun kering berjumlah 3
Daun
kering pucuk 1
|
Minggu keempat
tanaman
|
Tinggi
tanaman
|
Jumlah
daun
|
Penampakan
fisik
|
1
|
72
cm
|
42
|
Terdapat
daunkuning berjumlah 10
|
2
|
79
cm
|
48
|
Terdapat
daun kering berjumlah 11
|
3
|
74
cm
|
65
|
Terdapat
daun kering pucuk berjumlah 10
Daun
kuning 6
|
4
|
83
cm
|
41
|
Terdapat
daun kering berjumlah 10
Daun
kuning 1
|
5
|
80
cm
|
39
|
Terdapat
daun kering berjumlah 6
Daun
kuning 1
|
Tanaman tanpa N
Minggu pertama
tanaman
|
Tinggi
tanaman
|
Jumlah
daun
|
Penampakan
fisik
|
1
|
36
cm
|
15
|
|
2
|
37,5
cm
|
18
|
|
3
|
37,5
cm
|
18
|
|
4
|
31,5
cm
|
27
|
|
5
|
35
cm
|
17
|
Minggu
kedua
tanaman
|
Tinggi
tanaman
|
Jumlah
daun
|
Penampakan
fisik
|
1
|
44,6
cm
|
23
|
Kering
11
|
2
|
42,3
cm
|
40
|
Kering
19
|
3
|
37
cm
|
17
|
Kering
3
|
4
|
48,6
cm
|
14
|
Kering
2
|
5
|
49
cm
|
14
|
Kering
3
|
Minggu
ketiga
tanaman
|
Tinggi
tanaman
|
Jumlah
daun
|
Penampakan
fisik
|
1
|
67
cm
|
15
|
Terdapat
daun kuning berjumlah 1
|
2
|
76
cm
|
20
|
Terdapat
daun kuning berjumlah 3
|
3
|
49
cm
|
19
|
Terdapat
daun kuning berjumlah 2
|
4
|
65 cm
|
29
|
|
5
|
61
cm
|
18
|
Minggu
keempat
tanaman
|
Tinggi
tanaman
|
Jumlah
daun
|
Penampakan
fisik
|
1
|
70
cm
|
18
|
Terdapat
daun kuning berjumlah 2
|
2
|
83
cm
|
23
|
Terdapat
daun kuning berjumlah 2
|
3
|
69
cm
|
17
|
Terdapat
daun kuning berjumlah 4
|
4
|
75
cm
|
33
|
Terdapat
daun kuning berjumlah 4
|
5
|
73,5
cm
|
23
|
Terdapat
daun kuning berjumlah 4
|
Tanaman NPK lengkap
Minggu pertama
tanaman
|
Tinggi
tanaman
|
Jumlah
daun
|
Penampakan
fisik
|
1
|
42
|
27
|
|
2
|
46
|
26
|
|
3
|
37
|
25
|
|
4
|
47
|
18
|
|
5
|
36
|
18
|
Minggu
kedua
tanaman
|
Tinggi
tanaman
|
Jumlah
daun
|
Penampakan
fisik
|
1
|
35,5
|
28
|
|
2
|
39
|
35
|
|
3
|
31
|
24
|
|
4
|
40
|
19
|
|
5
|
33,3
|
14
|
Minggu
ketiga
tanaman
|
Tinggi
tanaman
|
Jumlah
daun
|
Penampakan
fisik
|
1
|
51
cm
|
31
|
Terdapat
daun kuning berjumlah 2
|
2
|
53,3
cm
|
28
|
Terdapat
daun kuning berjumlah 5
|
3
|
42
cm
|
30
|
Terdapat
daun kuning berjumlah 4
|
4
|
52,5
cm
|
20
|
|
5
|
37,5cm
|
20
|
Terdapat
daun kuning berjumlah 1
|
Minggu
keempat
tanaman
|
Tinggi
tanaman
|
Jumlah
daun
|
Penampakan
fisik
|
1
|
57
cm
|
41
|
Terdapat
daun kering berjumlah 3
|
2
|
58
cm
|
35
|
Terdapat
daun kering berjumlah 3
|
3
|
50
cm
|
31
|
Terdapat
daun kering berjumlah 9
|
4
|
58
cm
|
22
|
Terdapat
daun kering berjumlah 9
|
5
|
49
cm
|
25
|
Terdapat
daun kering berjumlah 10
Terdapat
daun kuning berjumlah 6
|
Tanaman tanpa NPK
Minggu pertama
tanaman
|
Tinggi
tanaman
|
Jumlah
daun
|
Penampakan
fisik
|
1
|
41,2
cm
|
20
|
hijau
|
2
|
36
cm
|
27
|
hijau
|
3
|
43,4
cm
|
15
|
hijau
|
4
|
33,4
cm
|
14
|
hijau
|
5
|
10,5
cm
|
16
|
Hijau
|
Minggu
kedua
tanaman
|
Tinggi
tanaman
|
Jumlah
daun
|
Penampakan
fisik
|
1
|
42,5
cm
|
32
|
Hijau:
25
Kuning:
7
|
2
|
38
cm
|
37
|
Hijau:
32
Kuning:
5
|
3
|
45,5
cm
|
22
|
Hijau:
19
Kuning:
3
|
4
|
35,6
cm
|
22
|
Hijau:
18
Kuning:
4
|
5
|
35,5
cm
|
22
|
Hijau:
19
Kuning:
3
|
Minggu
ketiga
tanaman
|
Tinggi
tanaman
|
Jumlah
daun
|
Penampakan
fisik
|
1
|
50
cm
|
32
|
Terdapat
daun kuning berjumlah 5
|
2
|
43
cm
|
41
|
Terdapat
daun kuning berjumlah 10
|
3
|
52
cm
|
25
|
Terdapat
daun kuning berjumlah 5
|
4
|
40
cm
|
22
|
Terdapat
daun kuning berjumlah 4
|
5
|
43
cm
|
24
|
Terdapat
daun kuning berjumlah 4
|
Minggu keempat
tanaman
|
Tinggi
tanaman
|
Jumlah
daun
|
Penampakan
fisik
|
1
|
54
cm
|
44
|
Terdapat
daun kering berjumlah 7
Terdapat
daun kuning berjumlah 9
|
2
|
46
cm
|
45
|
Terdapat
daun kering berjumlah 7
Terdapat
daun kuning berjumlah 7
|
3
|
60
cm
|
34
|
Terdapat
daun kering berjumlah 5
Terdapat
daun kuning berjumlah 6
|
4
|
49
cm
|
28
|
Terdapat
daun kering berjumlah 4
Terdapat
daun kuning berjumlah 5
|
5
|
49,5
cm
|
30
|
Terdapat
daun kering berjumlah 4
Terdapat
daun kuning berjumlah 6
|
4.2 PEMBAHASAN
Defisiensi
unsure hara merupakan factor yang terjadi dalam pertumbuhan dan perkembangan
tanaman apabila tanaman kekurangan unsure hara. Tanaman merupakan mahluk hidup
yang perlu asupan-asupan seperti unsure hara N (nitrogen), P (phosphor) dan K
(kalium). Pada praktikum yang telah dilaksanakan dan yang telah dilakukan
pengamatan selama 4 minggu telah didapatkan hasil tanaman yang diberi unsure
hara NPK, kurang unsure hara N, kurang unsure hara P, kurang unsure hara K, dan
kurang unsure hara NPK. Pada dasarnya pada setiap unsure hara mempunyai fungsi
masing-masing seperti:
1. Nitrogen (N)
Nitrogen
berperan dalam pembentukan sel , jaringan , dan organ tanaman. Ia berfungsi
sebagai sebagai bahan sintetis klorofil , protein , dan asam amino. Karena itu
kehadirannya dibutuhkan dalam jumlah besar , terutama saat pertumbuhan
vegetatif. Bersama fosfor (P) , nitrogen digunakan untuk mengatur pertumbuhan
tanaman secara keseluruhan.
Sumber Nitrogen
Sumber N adalah bahan organic sisa tumbuhan dan hewan, serta hasil
fiksasi N bebas dari udara oleh bakteri-bakteri Rhizobium yang terdapat dalam
bintil akar tanaman kacang-kacangan (leguminosae). N diambil oleh tanaman dalam
bentuk ion NH4+ atau NO3-
Fungsi unsur Nitrogen
• Merangsang pertumbuhan tanaman secara keseluruhan.
• Merupakan bagian dari sel (organ) tanaman itu sendiri.
• Berfungsi untuk sintesa asam amino dan protein dalam tanaman.
• Merangsang pertumbuhan vegetatif ( warna hijau ) seperti daun.
a) kekurangan
• Merupakan bagian dari sel (organ) tanaman itu sendiri.
• Berfungsi untuk sintesa asam amino dan protein dalam tanaman.
• Merangsang pertumbuhan vegetatif ( warna hijau ) seperti daun.
a) kekurangan
Tanaman yang
kekurangan nitrogen dikenali dari daun bagian bawah. Daun itu menguning karena
kekurangan klorofil. Lebih lanjut mengering dan rontok. Tulang-tulang di bawah
permukaan daun muda tampak pucat. Pertumbuhan tanaman lambat , kerdil dan
lemah. Produksi bunga dan biji rendah.
b) Kelebihan
Warna daun
terlalu hijau , tanaman rimbun dengan daun. Proses pembuangan menjadi lama.
Adenium bakal bersifat sekulen karena mengandung banyak air. Hal itu
menyebebkan rentan serangan cendawan dan penyakit , dan mudah roboh. Produksi
bunga menurun.
2. Fosfor (P)
Fosfor merupakan
komponen penyusun beberapa enzim , protein , ATP , RNA , dan DNA. ATP penting
untuk proses transfer energi , sedangkan RNA dan DNA menentukan sifat genetik
tanaman. Unsur P juga berperan pada pertumbuhan benih , akar , bunga , dan
buah. Dengan membaiknya struktur perakaran sehingga daya serap nutrisi pun
lebih baik.
Sumber Fosfor
Sumber P
dalam tanah adalah bahan organic dan mineral (batuan) fosfat, seperti apatit
dan kalsium-fosfat (Ca3 (PO4)2). Batuan
fosfat yang menjadi sumber posfat alam di Indonesia terdapat di pulau Jawa, dan
dibedakan sebagai fosfat gua, fosfat sinter dan fosfat pulau karang. Christmas
Island di Samudra Hindia adalah penghasil fosfat alam terbesar di dunia. P
diambil oleh tanaman dalam bentuk ion HPO42- atau H2PO4-
Fungsi unsur Fosfor
• Berfungsi untuk pengangkutan energi hasil
metabolisme dalam tanaman.
• Merangsang pembungaan dan pembuahan.
• Merangsang pertumbuhan akar.
• Merangsang pembentukan biji.
• Merangsang pembelahan sel tanaman dan memperbesar jaringan sel.
• Merangsang pembungaan dan pembuahan.
• Merangsang pertumbuhan akar.
• Merangsang pembentukan biji.
• Merangsang pembelahan sel tanaman dan memperbesar jaringan sel.
a) Kekurangan
Dimulai dari
daun tua menjadi keunguan cenderung kelabu. Tepi daun cokelat , tulang daun
muda berwarna hijau gelap. Hangus , pertumbuhan daun kecil , kerdil , dan
akhirnya rontok. Fase pertumbuhan lambat dan tanaman kerdil.
b) Kelebihan
Kelebihan P menyebabkan
penyerapan unsur lain terutama unsur mikro seperti besi (Fe) , tembaga(Cu) ,
dan seng(Zn) terganggu. Namun gejalanya tidak terlihat secara fisik pada
tanaman.
3. Kalium (K)
Kalium
berperan sebagai pengatur proses fisiologi tanaman seperti fotosintetis ,
akumulasi , translokasi , transportasi karbohidrat , membuka menutupnya stomata
, atau mengatur distribusi air dalam jaringan dan sel. Kekurangan unsur ini
menyebabkan daun seperti terbakardan akhirnya gugur.
Sumber Kalium
Sumber K
dalam tanah adalah mineral ortoklas (K AlSi3O8), leucit
(K Al (Si O3)2), muskovit (KH2 Al3 (SiO4)3)
dan biotit (HK)2(MgFe)2(AlFe)2 Si4O12. K diambil oleh
tanaman dalam bentuk ion K+.
Fungsi unsur Kalium
• Berfungsi dalam proses fotosintesa, pengangkutan
hasil asimilasi, enzim dan mineral termasuk air.
• Meningkatkan daya tahan/kekebalan tanaman terhadap penyakit
• Meningkatkan daya tahan/kekebalan tanaman terhadap penyakit
a) Kekurangan
Kekurangan K terlihat dari daun
paling bawah yang kering atau ada bercak hangus. Bunga mudah rontok. Tepi daun
‘hangus’ , daun menggulung ke bawah , dan rentan terhadap serangan penyakit
b) Kelebihan
Kelebihan K
menyebabkan penyerapan Ca dan Mg terganggu. Pertumbuhan tanaman terhambat.
sehingga tanaman mengalami defisiensi.
Tumbuhan merupakan yang perlu
asupan-asupan gizi (unsure hara) agar tumbuhan bias tumbuh dengan optimal.
BAB V
PENUTUP
5.1
Kesimpulan
Tumbuhan
merupakan mahluk hidup yang perlu diperhatikan dan dirawat. Unsure-unsur hara
akan mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan. Tumbuhan yang
mendapatkan unsure-unsur hara (terpenuhi) akan tumbuh dengan optimal dan
tumbuhan yang tidak mendapatkan atau kekurangan unsure hara akan mengalami
penghambatan pertumbuhan dan perkembangan tanaman.
5.2 Saran
Pada dasarnya tanaman juga
memerlukan factor-faktor yang menunjang percepatan pertumbuhan dan perkembangan
tanaman jadi tanaman harus dirawat dan dipelihara agar tanaman tumbuh dengan
optimal. Misalnya dengan menambahkan beberapa unsure hara yang dibutuhkan
tanaman.
Daftar
Pustaka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar